DI BAWAH SINAR LAMPU MERKURI : bersama ompie, dodo, tulus dan irman
Di bawah sinar lampu merkuri, Jakarta yang membuat usia sia-sia di jalanan macet, dicekam ketakutan kapak merah, di tatap kanak yang menyergap kita dengan ucap memelas: oom, saya belum makan oom. Tapi yang terbayang adalah bau lem menyengat dari kaleng aica aibon, deru play station.
Tapi mungkin kita harus menjadi batu, mengeraskan hati, sepanjang jalanan berbau busuk dari got yang hitam warna airnya. Di kerling perempuan malam yang menggoda dengan jeans dan kaos ketat membalut tubuhnya.
O malam di bawah sinar lampu merkuri. Kita memintal angan, menuang jejal kesal, ke dalam benak sendiri. Ribuan kata menikam di dada menambah nyeri. Tertimbun dalam mimpi malam ini. Buruk sekali.
Saat ini google plus sudah bisa menggunakan nama kita di dalam urlnya. Saya diberi url: https://plus.google.com/+NanangSuryadi_penyaircyber/posts yang memudahkan untuk mencari alamat google plus saya. Sebenarnya saya ingin hanya nama nanangsuryadi saja, tapi tidak diberi pilihan. :)
Komentar
Posting Komentar